Harmoni Tari Indonesia-Uzbekistan Eratkan Persahabatan Lewat Budaya
- Kamis, 02 Oktober 2025

JAKARTA - Perayaan persahabatan antara Indonesia dan Uzbekistan tidak hanya tercermin dalam kerja sama diplomatik, tetapi juga dalam wujud budaya yang menyentuh hati masyarakat.
Sebuah pertunjukan tari gabungan di Jakarta, Rabu (tanggal sesuai acara), menjadi bukti bahwa seni dapat menjadi jembatan abadi yang menghubungkan dua bangsa berbeda geografis, tetapi dekat secara emosional dan spiritual.
Pertunjukan bertema "Warisan dalam Harmoni dan Persatuan melalui Budaya" ini menampilkan kolaborasi antara Ensemble Tari “Bahor” dari Uzbekistan dan kelompok tari Indonesia. Suasana penuh kehangatan dan persaudaraan itu menggambarkan bagaimana budaya mampu menyatukan masyarakat lintas batas.
Baca Juga
Seni sebagai Perekat Persahabatan
Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Oybek Eshonov, dalam sambutannya menegaskan bahwa acara ini bukanlah sebuah kompetisi. “Acara hari ini bukanlah sebuah kompetisi. Ini adalah malam persahabatan dan solidaritas,” ujarnya.
Menurutnya, meskipun secara geografis Uzbekistan berada jauh dari Indonesia, kedua bangsa memiliki kedekatan dalam hal budaya dan spiritualitas. Tradisi yang serupa, nilai-nilai yang sejalan, serta warisan sejarah membuat hubungan ini terasa begitu dekat.
Melalui pertunjukan tari gabungan tersebut, Eshonov berharap interaksi antar-masyarakat semakin erat. Ia menilai acara semacam ini bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana memperdalam pemahaman masyarakat mengenai budaya masing-masing negara. “Acara seperti ini mendekatkan masyarakat kita dan membantu kita untuk mempelajari budaya serta tradisi kedua negara, serta mempromosikan hubungan antar-masyarakat,” katanya.
Eshonov juga meyakini bahwa pertunjukan budaya ini mampu membuka jalan kerja sama yang lebih luas di masa depan, khususnya dalam bidang seni dan kebudayaan.
Apresiasi Pemerintah Indonesia
Kehadiran Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha Djumaryo, menambah khidmat acara tersebut. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan apresiasi atas inisiatif kedua negara dalam menggelar pertunjukan budaya lintas bangsa. Menurut Giring, kolaborasi ini mencerminkan semangat persaudaraan yang lebih dari sekadar diplomasi formal.
“Indonesia dan Uzbekistan tidak hanya terhubung melalui kerja sama kontemporer. Kedua negara juga terhubung melalui kedekatan budaya, terutama sejarah Islam,” ucap Giring. Ia menyinggung peran penting Uzbekistan sebagai tanah kelahiran Imam Bukhari, ulama besar yang menjadi kebanggaan umat Islam di seluruh dunia.
Giring menambahkan, seni memiliki kekuatan luar biasa untuk menjadi jembatan persahabatan antarbangsa. “Kolaborasi pertunjukan budaya gabungan ini menunjukkan bahwa seni bisa menjadi jembatan yang hidup bagi hubungan kedua negara,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Giring juga menyampaikan ucapan selamat kepada Uzbekistan atas perayaan Hari Kemerdekaan yang jatuh setiap 1 September. “Kebahagiaan Anda adalah kebahagiaan kami sebagai sahabat dan mitra,” katanya, sembari menegaskan eratnya ikatan emosional kedua bangsa.
Lebih dari Sekadar Pertunjukan
Acara ini tidak berhenti pada hiburan semata. Menurut Giring, pertunjukan tari gabungan ini adalah refleksi dari nilai-nilai penting yang dijunjung bersama, seperti perdamaian, harmoni, rasa saling menghormati, dan solidaritas.
Setiap tarian yang ditampilkan, baik dari Indonesia maupun Uzbekistan, menghadirkan nuansa khas yang menunjukkan kreativitas dan kekayaan warisan budaya masing-masing. Dari gerak tubuh, kostum, hingga musik pengiring, semuanya menyampaikan pesan universal: seni adalah bahasa yang menyatukan.
Konser tari gabungan ini juga menjadi simbol bahwa persahabatan Indonesia-Uzbekistan bukanlah sesuatu yang dibangun secara instan. Ada sejarah panjang interaksi budaya dan spiritual yang melatarbelakanginya, sehingga ikatan ini semakin kuat dari masa ke masa.
Budaya sebagai Jembatan Masa Depan
Pertunjukan malam itu menjadi momentum penting untuk mempertegas komitmen kedua negara dalam merawat hubungan yang bukan hanya bersifat politik atau ekonomi, tetapi juga sosial-budaya. Dengan saling mengenalkan tradisi, baik masyarakat Indonesia maupun Uzbekistan semakin memiliki ruang untuk memahami dan menghargai satu sama lain.
Kisah kedekatan ini membuktikan bahwa diplomasi budaya memiliki peran strategis dalam memperkuat hubungan internasional. Seni, dalam hal ini tari, mampu menembus batas formalitas diplomatik dan menjangkau hati masyarakat.
Seperti disampaikan Eshonov, acara semacam ini adalah sarana nyata untuk membangun solidaritas. Sementara Giring menekankan bahwa seni dapat menjadi media abadi untuk merawat hubungan antarbangsa.
Perayaan Persahabatan yang Abadi
Di tengah perubahan dunia yang begitu cepat, acara budaya lintas bangsa seperti ini semakin relevan. Ia mengingatkan bahwa hubungan manusia bukan hanya soal kepentingan praktis, melainkan juga soal ikatan emosional yang lahir dari rasa hormat dan saling menghargai.
Indonesia dan Uzbekistan, melalui harmoni tarian budaya, memperlihatkan bagaimana dua bangsa berbeda latar geografis bisa berjalan berdampingan. Persahabatan ini, sebagaimana disampaikan oleh kedua perwakilan negara, adalah bentuk perayaan abadi atas persatuan, perdamaian, dan cinta budaya.
Dengan semangat itu, konser tari gabungan bukan hanya menjadi catatan budaya, melainkan juga warisan hubungan antarbangsa yang akan terus hidup dalam kenangan masyarakat kedua negara.

Mazroh Atul Jannah
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Jadwal Samsat Keliling Jadetabek Hari Ini 2 Otober 2025 Lengkap dan Praktis
- Kamis, 02 Oktober 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
KAI Logistik Hadirkan Layanan Hitung Emisi Karbon di Invoice
- 02 Oktober 2025
2.
Rute dan Jadwal Pelni KM Sinabung Oktober 2025 Lengkap Terbaru
- 02 Oktober 2025
3.
Chandra Asri Pacific Catat Laba Tertinggi Semester Pertama 2025
- 02 Oktober 2025
4.
5.
RUPSLB PT HAIS Resmi Perkuat Dewan Komisaris Independen Baru
- 02 Oktober 2025