Dermaga Pelabuhan Mamuju Capai Progres 70 Persen
JAKARTA - Pembangunan kembali Dermaga Pelabuhan Mamuju kini memasuki tahap signifikan dengan progres pengerjaan yang telah mencapai 70 persen. Proyek ini menjadi simbol pemulihan pasca bencana gempa yang melanda Mamuju, Sulawesi Barat pada 2021, sekaligus langkah strategis untuk mengembalikan fungsi pelabuhan sebagai pintu gerbang utama perekonomian daerah.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Mamuju, Isa Amsyari, menegaskan bahwa proyek ini dijalankan sesuai mekanisme yang berlaku dan mengacu pada standar operasional prosedur (SOP). Menurutnya, pembaruan dermaga di Pelabuhan Perintis Mamuju di Jl. Yos Sudarso ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kapasitas pelayanan pelabuhan agar bisa kembali melayani masyarakat dan kegiatan ekonomi dengan optimal.
“Proyek ini sangat penting untuk meningkatkan kembali kapasitas pelayanan pelabuhan Mamuju. Kami optimis, dengan hadirnya pelabuhan yang telah diperbarui, Mamuju akan kembali menjadi salah satu pintu gerbang utama perekonomian di wilayah ini,” terang Isa Amsyari kepada wartawan, Kamis, 11 September 2025.
Baca Juga
Perbaikan dermaga ini dikerjakan oleh PT Tirai Mega Utama, perusahaan konstruksi yang berkantor pusat di Jakarta Selatan. Perwakilan dari perusahaan, Alif, menjelaskan bahwa proyek yang dinamakan “Flesmen Dermaga Pelabuhan Mamuju” ini resmi dimulai pada 16 Mei 2025 dengan nilai kontrak sebesar Rp39.641.350.560.
Fokus pekerjaan utama adalah membongkar dermaga lama yang memiliki ukuran 10,5 x 60 meter dan membangun dermaga baru dengan ukuran serupa di lokasi yang sama. Material yang digunakan pun lebih modern dan kuat, dirancang untuk memastikan daya tahan dermaga dalam jangka panjang.
“Setelah pembongkaran selesai, kami akan segera memulai pembangunan struktur baru. Material yang digunakan lebih kuat dan modern. Kami berkomitmen menyelesaikan proyek ini sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,” jelas Alif.
Selain itu, Muhammad Yusuf, yang bertanggung jawab langsung terhadap pengerjaan dermaga, menambahkan bahwa saat ini progres proyek telah mencapai angka 70 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pengerjaan proyek berjalan lancar dan sesuai target yang ditetapkan.
“Alhamdulillah progres pekerjaan sudah capai 70 persen,” ujar Yusuf kepada wartawan, menekankan bahwa pembangunan dermaga baru ini diharapkan dapat segera dimanfaatkan masyarakat dan pelaku usaha di Mamuju.
Proyek perbaikan dermaga Pelabuhan Mamuju didanai oleh Dana SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) dari pusat, sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap pemulihan ekonomi daerah pasca bencana. Kehadiran dermaga baru ini diharapkan mampu memulihkan arus logistik dan distribusi barang serta menstimulasi pertumbuhan ekonomi lokal.
Dermaga Pelabuhan Mamuju sendiri merupakan salah satu pelabuhan perintis yang memiliki peran strategis. Selain sebagai akses transportasi laut bagi masyarakat, dermaga ini juga menjadi jalur pengangkutan barang yang memudahkan perdagangan antarwilayah di Sulawesi Barat. Dengan adanya perbaikan ini, kapasitas operasional dermaga diperkirakan akan meningkat secara signifikan, baik dari segi volume kapal maupun jenis barang yang bisa diangkut.
Isa Amsyari menambahkan bahwa kehadiran dermaga baru juga akan memperkuat konektivitas antara Mamuju dengan daerah lain di Sulawesi dan Indonesia pada umumnya. Hal ini penting, mengingat pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur vital untuk menunjang perekonomian dan mobilitas masyarakat.
“Dengan dermaga yang lebih modern dan kapasitas yang meningkat, kami berharap kegiatan ekonomi di Mamuju bisa kembali bergeliat. Pelabuhan ini akan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi daerah,” imbuh Isa.
Proyek ini juga menjadi contoh kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta dalam membangun infrastruktur vital. PT Tirai Mega Utama yang dipercaya menangani proyek ini memastikan semua proses konstruksi sesuai standar teknis dan keselamatan kerja. Hal ini menjadi langkah penting untuk memastikan pembangunan dermaga tidak hanya cepat selesai, tetapi juga aman dan berkualitas tinggi.
Selain fokus pada aspek teknis, pihak pelabuhan juga menekankan pentingnya menjaga ketepatan waktu penyelesaian. Proyek ini dijadwalkan rampung sesuai target, sehingga operasional pelabuhan bisa kembali normal dan melayani masyarakat serta sektor industri secara optimal.
Keberhasilan proyek perbaikan dermaga Pelabuhan Mamuju diharapkan menjadi contoh bagi pembangunan pelabuhan perintis lain di Indonesia, terutama yang terdampak bencana alam atau memerlukan revitalisasi. Dengan infrastruktur yang memadai, mobilitas logistik dan penumpang dapat meningkat, mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di daerah.
Sementara itu, masyarakat dan pelaku usaha di Mamuju menyambut baik progres perbaikan dermaga ini. Mereka berharap, setelah proyek rampung, pelayanan pelabuhan dapat lebih efisien, aman, dan mendukung kelancaran distribusi barang serta transportasi penumpang.
Secara keseluruhan, proyek perbaikan dermaga Pelabuhan Mamuju tidak hanya bertujuan mengembalikan fungsi pelabuhan pasca bencana, tetapi juga memperkuat perekonomian lokal. Dengan progres yang telah mencapai 70 persen, optimisme terhadap pemulihan ekonomi Mamuju semakin meningkat.
Ke depan, pelabuhan yang diperbarui ini diharapkan menjadi simbol pemulihan pasca gempa sekaligus pusat aktivitas ekonomi yang modern dan berdaya saing, memperkuat konektivitas, serta mendukung kesejahteraan masyarakat di Mamuju dan sekitarnya.
Rekomendasi
