
JAKARTA - Ketahanan pangan adalah fondasi penting bagi kesejahteraan bangsa dan keberlangsungan hidup masyarakat. Di tengah tantangan global dan perubahan iklim, menjaga pasokan pangan menjadi prioritas utama yang tidak bisa ditangani oleh satu pihak saja. Baru-baru ini, panen raya di Kabupaten Jember menjadi bukti nyata bahwa keberhasilan ketahanan pangan membutuhkan sinergi antara berbagai elemen, khususnya peran petani yang tak tergantikan.
Anggota Komisi VI DPR RI, Kawendra Lukistian, dalam kunjungan kerjanya ke Jember bersama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dan Bupati Muhammad Fawait, menegaskan bahwa swasembada pangan bukan hasil kerja individu, melainkan buah gotong royong seluruh elemen bangsa. “Ini bukan kerja Pak Prabowo saja, bukan kerja Wamentan saja. Ini kerja bareng, gotong royong dari para petani, kelompok tani, kader-kader, sampai pemimpin daerah,” ujarnya.
Kawendra menyebutkan bahwa petani adalah ujung tombak ketahanan pangan nasional. Tanpa peran mereka, pasokan pangan tidak akan tercapai. Di saat yang sama, para petani harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat agar dapat menjalankan tugasnya secara optimal. Panen raya di Jember ini menjadi simbol bahwa negara hadir mendukung petani, memperkuat sinergi antara pusat, daerah, dan masyarakat dalam membangun ketahanan pangan.
Baca Juga
Menurut Kawendra, saat ini Indonesia tengah mencatatkan stok padi terbesar dalam 57 tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa stok padi mencapai 3,4 juta ton dan diperkirakan akan terus bertambah hingga 4 juta ton. Ini merupakan capaian monumental yang memberikan harapan besar bahwa Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri.
“Capaian ini adalah bagian dari mimpi besar Pak Prabowo, mimpi tentang rakyat yang sejahtera, anak-anak yang tidak lagi kelaparan, dan pendidikan yang layak bagi semua. Ini bukan sekadar janji politik, tapi cita-cita yang sudah beliau suarakan puluhan tahun lalu,” kata Kawendra menegaskan visi besar di balik upaya ketahanan pangan.
Lebih jauh, Kawendra juga memuji komitmen Wakil Menteri Pertanian Sudaryono yang tak hanya berperan sebagai pejabat birokrasi, tetapi aktif turun langsung ke lapangan menemui petani dan memastikan program-program pertanian berjalan efektif. “Kita punya Wamen yang luar biasa. Masih muda, jago bahasa Jepang, dan semangatnya luar biasa untuk membenahi sistem pertanian kita dari hulu ke hilir. Beliau tidak hanya bekerja dari balik meja, tapi benar-benar hadir di tengah petani,” ujarnya.
Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan petani ini menjadi pondasi kuat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Komisi VI DPR RI berkomitmen terus mendengar dan menindaklanjuti aspirasi petani agar setiap masalah dan tantangan bisa diatasi bersama. Kawendra menekankan bahwa setiap aduan dari petani adalah bahan kerja nyata yang harus segera diselesaikan demi kesejahteraan mereka.
“Semangat Pak Prabowo itu satu: wong cilik iso gemuyu. Maka kerja kita di Komisi VI dan kerja Mas Wamen di Kementan, semua satu arah, untuk rakyat. Kita benahi, kita efisiensikan, dan kita pastikan setiap langkah berdampak langsung ke petani dan keluarga mereka,” tegas Kawendra.
Salah satu tantangan utama yang sering dihadapi petani adalah permasalahan distribusi dan akses pasar. Pemerintah diharapkan tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga membangun sistem distribusi yang efisien sehingga hasil panen petani bisa terserap optimal dan petani mendapat harga yang adil. Kawendra menyampaikan bahwa panen raya di Jember menjadi momentum untuk memperkuat sistem ini, sehingga seluruh rantai nilai pertanian dapat berjalan dengan baik.
Petani juga memerlukan akses terhadap teknologi dan inovasi pertanian yang dapat meningkatkan hasil dan produktivitas. Penerapan teknologi modern di sektor pertanian harus didukung dengan pelatihan dan pendampingan agar petani dapat memanfaatkannya secara maksimal. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono yang turun ke lapangan diyakini akan mempercepat proses ini dengan menghadirkan solusi konkret.
Selain itu, aspek edukasi juga menjadi kunci keberhasilan ketahanan pangan. Pendidikan bagi generasi muda petani dan kader tani harus terus digalakkan agar muncul petani-petani masa depan yang lebih profesional dan siap menghadapi tantangan zaman. Kawendra meyakini bahwa investasi dalam sumber daya manusia di bidang pertanian sangat penting untuk kesinambungan sektor pangan.
Di tingkat daerah, seperti di Jember, sinergi antara pemerintah daerah dan petani harus terus diperkuat. Pemerintah daerah berperan penting dalam mendukung program-program pertanian dan memastikan kebijakan yang diambil selaras dengan kebutuhan petani. Bupati Jember Muhammad Fawait hadir sebagai representasi pemerintah daerah yang aktif mendukung petani melalui berbagai program lokal.
Momentum panen raya ini sekaligus menjadi bukti bahwa petani tidak berjalan sendiri dalam perjuangan mereka. Negara hadir untuk mendukung, mendengar, dan bekerja sama dengan petani agar cita-cita Indonesia berdaulat di bidang pangan dapat terwujud. Kawendra optimistis dengan kerja bersama yang solid, Indonesia mampu mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani sebagai tulang punggung bangsa.
Melalui sinergi yang terjalin antara petani, pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan berbagai elemen masyarakat, masa depan ketahanan pangan Indonesia tampak cerah. Upaya bersama ini adalah kunci bagi Indonesia untuk menjadi negara yang mandiri dan kuat secara pangan, serta memastikan tidak ada lagi warga yang kekurangan pangan atau menderita kelaparan.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
PLN Dorong Energi Bersih, Bali Target Nol Emisi 2045
- 16 Juli 2025
2.
Minyak Naik Dipicu Optimisme Ekonomi
- 16 Juli 2025
3.
Harga BBM Pertamina Naik Serentak di Indonesia
- 16 Juli 2025
4.
PGN Kawal Distribusi Gas ke Pelosok Negeri
- 16 Juli 2025