Forum Diskusi Di Yogyakarta Dorong Pengembangan Sirkuler Ekonomi Melalui Biomassa Kayu untuk Energi Terbarukan

Minggu, 07 April 2024 | 00:32:00 WIB
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama dengan PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengadakan Forum Diskusi Group (FGD) tentang pengembangan sirkuler ekonomi melalui revitalisasi lahan kritis. Acara ini berlangsung pada Kamis, 21 Maret 2024 di Yogyakarta, sejalan dengan komitmen dalam meningkatkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.   Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, menyatakan dukungan terhadap pemanfaatan biomassa berbasis kayu dalam transisi energi. Dia menekankan pentingnya rangkaian kegiatan pemberdayaan, diseminasi, dan advokasi kebijakan untuk memastikan standar produk biomassa kayu berasal dari sumber yang lestari dan berkelanjutan.   Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, Kemenko Marves telah turut aktif dalam mendorong terbitnya Peraturan Menteri ESDM No 12 Tahun 2023 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Biomassa sebagai Campuran Bahan Bakar pada PLTU. Peraturan Menteri ini telah diumumkan pada COP 28 di Dubai pada Desember lalu, dan segera ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU antara PT PLN EPI dengan salah satu pemasok bahan biomassa.   Menurut Nani, inisiatif ini menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam mengalihkan industri yang berbasis batu bara ke energi terbarukan. Dia juga menyoroti peran penting biomassa kayu yang bersumber dari pemulihan lahan kritis dalam mewujudkan sirkuler ekonomi.   Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menjelaskan bahwa pemanfaatan biomassa adalah bukti nyata komitmen PLN dalam meningkatkan penggunaan EBT di Indonesia, dengan target mencapai 23% pada tahun 2025. Program substitusi Co-firing Biomassa telah dilakukan sebagai langkah konkret dalam mereduksi emisi karbon untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat.   Sementara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, menyambut baik inisiatif diversifikasi sumber energi melalui pemanfaatan bahan bakar biomassa. Dia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menghadapi krisis energi dan memperkuat sistem energi secara berkelanjutan.   Ketua Bebadan Pangreksa Loka Kraton Ngayogyakarta, Raden Mas Guntilantika Marrel Suryokusumo, menyoroti relevansi filosofi keraton dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Dia menjelaskan inisiasi program pertama di Gunung Kidul yang menggunakan lahan kritis sebagai pilot project yang tidak hanya menyelesaikan masalah secara lokal, tetapi juga berkontribusi secara nasional.   Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Produk Kehutanan dan Jasa Lingkungan, Mohamad Siradj Parwito, menekankan bahwa biomassa kayu Indonesia bersumber dari pemulihan lahan terdegradasi dan terus dikembangkan untuk mewujudkan ekosistem ekonomi sirkuler rendah karbon.   Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko, menyatakan bahwa co-firing Biomassa memiliki keunggulan dalam biaya produksi dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencapai target penggunaan EBT. Dia menegaskan pentingnya dukungan dari berbagai pihak dalam pengembangan dan standarisasi penghitungan karbon dari ekosistem biomassa.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB